Jumat, 25 November 2011

Bukan sekedar teori dalam memilih trotolan AK

maksud tulisan ini, adalah bukan sekedar teori dalam memilih trotolan AK, tetapi dari hasil pengamatan n pengalaman selama 8 tahun lebih jadi penangkar n sekaligus mainan AK.

Mencari bahan Ak yang bagus memang tidak gampang, perlu tips2 khusus sebelum membeli. Untuk mendapatkan bahan / trotolan AK yang punya kualifikasi burung bagus, dapat dilakukan dipasar burung manapun, meski prosentasenya minim atau bisa juga ditempat penangkaran .

Kalau beli dipasar harus teliti, ajak temen yang mengetahui ilmu per AK nan. Kalau mental bakul semua sama he he pasti bilang semua bagus n semua jantan.

Kalau beli di tempat penangkaran : kenali penangkarannya,kejujurannya, koleksinya, info track recordnya, Sukur yang basicnya pelomba. Karena akan tahu criteria burung-burung yang masuk kualifikasi di lomba. Perhatikan juga produk-2 anakannya,

Langkah berikutnya perlu memperhatikan tips-2 bagaimana memilih bahan AK yang mempunyai katuranggan / ciri-ciri yang bagus, supaya nantinya punya prospek n bisa membanggakan pemiliknya. Silahkan di simak pendapat dari moderator belajaran... hehehe

Hal-2 yang perlu diperhatikan :

1. Trotolan harus lincah, dan sehat, kelihatan dari geraknya, phisiknya yang utuh dan
juga bulunya mulus sehat.

2. Perhatikan dari ujung paruh sampai ujung kaki :

a. Paruh: pilih paruh yang tebal panjang, agak sedikit melengkung dan ujungnya
runcing, biasanya menandakan volume kenceng dan tajam.
b. Garis putih kekuningan dipangkal (belakang) paruh cari yang panjang, semakin
panjang mendekati bawah mata, dan bentuknya agak melengkung, sebagai ciri
mambawakan lagunya ngerol panjang dan suwek (buka paruh lebar)
c. Rahang: kalau jantan pasti rahangnya besar dan kokoh, juga serasi dengan bentuk
paruhnya, ini menunjang juga dan di volume
d. Kepala: pilih kepala yang kotak pendek, bentuknya tidak besar ini mayoritas
menunjukkan jantan yang cerdas
e. Mata: pilih trotolan yang punya mata besar, bersinar dan belotot, menunjukkan
mental dan jiwa tempurnya tinggi.
f. Leher: pilih leher yang agak besar/istilahnya leher beton, menandakan tahan lama
kalau ngerol.
g. Body : Pilih AK yang mempunyai body panjang dan ramping, menandakan burung
cepat bunyi dan receh, burung yang seperti ini tidak punya bakat gemuk.
h. Sayap: Cari trotol yang punya sayap panjang hampir sama dengan ekor, punya gaya
eksotis bagus kalau ngerol
i. Bulu: Mulus dan mengkilap sebagai tanda kalau burungnya terawat dan sehat
j. Kaki: Kalau trotolan AK cari yang punya kaki panjang yang kokoh, ini menunjang di
saat ngerol pasti tegap dan lurus. Pilih juga yang punya kaki kering meskipun umur
baru 1,5-2 bln. Karena burung ini cepet dewasa n stabil.
k. Ekor: Cari yang ekornya panjang serasi dengan body.
l. Kondisi burungnya ramping, singset dan bulunya rapi (kalau sudah berumur 1,5-2
bulan n kondisi terawat)

Kalau burung prospek, bentuknya rata-2 cakep, proporsional atau serasi, dilihat dari ujung paruh, sampai ujung kaki, juga tongkrongannya.(kelihatan pede)



gambar-2 ini hanya sebagai contoh saja :













Ilmu yang sangat berguna untuk memilih trotolan prospek Om. Mau nambah dikit aja Om Heri. Kalo dilihat dari postur tubuh, aku sangat menyukai yang bentuk punggungnya yang sedikit cekung (ndegek bhs jawanya) seperti foto no: 1,2 dan 3 krn volume suara kerasnya dah standart lomba dech. Kalo melihat dada depan aku suka trotol jantan yang dah kelihatan dadanya membelah mulai dari perut sampe dada. Itu menandakan bahwa bodinya gampang merit dan pasti cepat bunyi. Setelah itu lihat, apakah trotolan AK ini doyan EF khususnya jangkrik apa tidak. Kalo semua kriteria fisik udah terpenuhi, AKnya doyan jangkrik dan amunisi rupiah cukup ya langsung bungkus aja Om. Cuman kalo cari trotolan AK seperti kriteria di atas sulitnya minta ampun dech.....hehehe..
sumber:http://www.kicaumania.org/forums/showthread.php?39234-Bukan-sekedar-teori-dalam-memilih-trotolan-AK-versi-HeriGatBf&p=872100

Sabtu, 19 November 2011

mempercepat burung anis merah stres menjadi gacor.


kadang banyak keluhan atas macetnya burung anis merah,ini sangat banyak di keluhkan oleh kicau mania yang bermain anis merah. tapi sesungguhnya dalam rawatan anis merah&memperbaiki anis merah macet itu sangat mudah sekali. saya di rumah memiliki anis merah macet total pemberian dari teman saya,karena temen saya udah gak sanggup untuk memelihara anis merah yang macet. akhirnya anis tersebut di berikan kepada saya. alhasil saya sangat gembira karena di berikan anis merah gratis tapi dalam kondisi macet. rawatan yang saya berikan pada anis merah macet tersebut sangat sederhana sebenarnya,dalam jangka 3 minggu burung tersebut di rumah saya udah mulai bunyi.
rawatan yang saya lakukan adalah sebagai berikut:
  1. mandikan burung pada pagi.
  2. berikan EF kroto,terapkan ini pemberian kroto pada kesehariannya sampai burung benar-benar udah mau bunyi.jika udah mau bunyi baru boleh memberikan EF yang lainnya.
  3. setelah di jemur pagi jangan kerodong anis merah tersebut.
  4. setelah itu di anginkan anis merah tersebut.
  5. jika ada burung kecil di rumah,dekatkan burung kecil tersebut untuk merangsang burung anis agar mau bunyi.
  6. jika anis merah doyan buah,berikan buah pear untuk mendinginkan organ dalam burung.karena buah pear sangat bermanfaat pada anis merah yang stres.
  7. pada sore lakukan mandi lagi.
  8. berikan kroto 1 sendok teh,campur dengan pil larasati untuk perkutut. cara pencampuran pil larasati harus di tumbuk halus,lalu campurkan dengan kroto sampai benar-benar merata.pemberian pil larasati berikan 2 butir&pemberian di lakukan 2 hari sekali.
  9. pemberian pil larasati ini bisa di lakukan pada pagi atau sore,tapi setelah pemberian burung tidak boleh dijemur karena obatnya tidak akan bereaksi.
  10. jika dalam kondisi cuaca hujan pada malam hari,burung tersebut di hujan-hujankan untuk membantu meredakan stres pada burung anis.
insyallah paling cepat untuk berbunyi dalam waktu 2 minggu&paling lambat 1 bulan. tapi mohon di ingat perawatan ini harus di lakukan secara teratur&konsisten tanpa mengubah pola rawatan dalam masa menghilangkan stres pada burung anis merah. jangan lakukan rawatan di atas pada burung yang sudah bunyi atau mapan dalam bernyanyi.
artikel ini tidak diperkenakan untuk di copy oleh situs lain, web,atau pun di facebook.artikel ini hanya boleh di baca pengunjung blog kami saja.

Kamis, 10 November 2011

MEMILIH PUNGLOR KEMBANG

 
 
 
 
 
 
i
 
 
Rate This
Quantcast
Jenis kelamin

Sebagai penggemar burung penyanyi, umumnya punglor kembang yang dipelihara adalah burung yang berjenis kelamin jantan. Lebih-lebih apabila dipelihara dengan tujuan untuk dilombakan. Dibanding yang betina, punglor kembang jantan lebih memiliki kicauan yang bervariasi. Di samping itu, juga bervolume lebih keras dan lantang.
Menentukan jenis kelamin punglor kembang harus jeli benar. Gampang-gampang susah. Berdasarkan pengalaman para penjual dan pemerhati burung, ada beberapa patokan yang bisa dipegang. Pertama, perhatikan matanya. Bila mata tampak menonjol, berarti burung jantan. Sebaliknya bila datar, tentulah berkelamin betina. Patokan tersebut bisa digunakan pada saat kita memilih piyik, trotolan, maupun bakalan.
Patokan kedua yang berlaku untuk pemilihan punglor kembang bakalan adalah dengan mengamati bulu-bulu di bagian pantat. Bulu-bulu di bagian pantat punglor kembang betina umumnya polos sewarna, yaitu putih. Pada punglor kembang jantan ada beberapa baris bulu berwarna hitam yang berlekuk-lekuk menyerupai pola gambar awan. Pada piyik dan trotolan memang belum jelas terlihat, tetapi pada bakalan pola tersebut sudah bisa dilihat.
Mendengar suara punglor kembang dengan seksama adalah patokan ketiga. Apabila kicauan bakalan terdengar lebih keras dan nyaring, menandakan jantan. Begitu pun dengan suara piyik. Piyik jantan biasanya ngriwik lebih keras dibanding piyik betina.
Hal lain yang bisa dilakukan untuk melihat apakah seekor punglor kembang jantan atau betina adalah dengan cara saling mendekatkan dua buah sangkar burung berisi punglor kembang. Anggaplah kita belum tahu mana jantan mana betina. Kalau kedua burung tersebut saling mendekat dan bersikap menantang seakan hendak bertarung, berarti keduanya jantan. Sebaliknya bila keduanya bersikap biasa alias acuh, mereka semua berkelamin betina. Namun, apabila kedua punglor bersikap berbeda, pertanda keduanya memiliki jenis kelamin yang berbeda. Punglor jantan akan sibuk mendekat sambil bergerak-gerak gelisah seakan hendak mengejar atau memburu, bahkan terkadang hingga menabrak sangkar. Sementara yang betina akan mengepak-ngepakkan sayapnya (ngeper) dengan paruh dibuka dan ditutup (sifat bercumbu).
Penampilan fisik
Perhitungan para penggemar saat membeli punglor kembang tentu berdasar suaranya. Keindahan suara punglor kembang ditentu kan oleh volume suara dan irama lagunya. Punglor kembang yang bagus suaranya terdengar los dan jernih, tidak serak atau parau. Volumenya juga keras dan tebal. Sementara irama lagunya bervariasi dan tidak terdengar jeda antara irama yang satu dengan irama yang lain. Berirama secara bertahap dengan percepatan yang halus.
Pada tahap pembelian keunggulan punglor kembang dalam hal suara tentu saja belum bisa terlihat. Namun, dengan memperhatikan fisik tampilannya kita bisa berharap memperoleh punglor kembang bersuara merdu.
Fisik yang dianggap mencirikan punglor bagus antara lain berbadan panjang (bukan besar), berleher panjang, berparuh panjang, serta berbahu lebar. Fisik yang demikian merupakan tanda bahwa burung ini memiliki volume suara yang los, keras, dan tebal.
Selain itu, bentuk kepala juga perlu diperhatikan guna memperoleh punglor kembang yang bermental kuat dan berani. Punglor kembang yang demikian akan lebih mudah dilatih dan dirawat. Punglor kembang seperti ini ditandai dengan bentuk kepala bulat berbenjol di bagian belakangnya. Jangan lupa pilih pula punglor kembang yang berpenampilan tegap.
Kesehatan
Pertimbangan terakhir yang perlu diperhatikan adalah kesehatan punglor kembang. Untuk tujuan tersebut, amati suara dan gerakannya. Burung yang sehat akan bersuara cenderung keras dan los. Tidak lemah atau berkicau setengah hati. Apabila masih piyik atau trotolan, amati suara ngriwiknya. Pedoman lain untuk melihat kesehatan burung adalah gerakan nya. Apabila sehat, gerakannya terlihat lincah dan tidak mau diam. Lompat ke sana kemari.(sumber kicaumania.org)

Burung kacer

 
 
 
 
 
 
i
 
Quantcast
Kacer
Nama latin Kacer adalah Copsychus Saularis,
nama umum dalam bahasa inggris : Magpie Robin
Ibnu Hujaimah
LOMBA
Untuk maju ke lomba, perlu dilihat sejumlah aspek yang saya rangkum dalam 5W dan 1 H (mirip konsep bikin berita hehehe), yakni who, why, what, when, where, (5W) dan how (1H). Keenam unsur itu akan saling terkait dalam hal kita mempersiapkan burung untuk lomba.
Aspek WHO, adalah melihat “siapa” burung kita dan “siapa” saja burung lawan. Dalam hal ini, kita harus benar2 tahu, siapakah sesungguhnya burung kita itu. Pertanyaannya, benarkah burung kita sudah siap tarung; bagaimana pengalaman tarungnya selama ini jika bertemu burung2 lain.
Burung siap tarung adalah burung dalam kondisi fit dengan bulu cukup tua (tidak habis mabung; tapi kira2 2 bulan setelah mabung), dan punya senjata andalan. Kalau burung Anda tidak fit, lebih baik tidak diikutkan lomba karena hanya akan buang2 uang, tenaga dan waktu. Juga, untuk burung yang tidak punya senjata andalan dalam hal irama/lagu, volume/suara dan gaya, sebaiknya tidak perlu diikutkan dalam lomba. Namun hal utama adalah irama/lagu.
Kondisi burung fit pun, harus benar2 disiapkan jauh hari sebelumnya. Terutama sekali, tidak dipertemukan dengan burung lain (mendengar kicau tantangan dari burung lain), minimal 7 hari sebelumnya, agar dia punya cadangan stamina dan power yang banyak di arena lomba nantinya. Selama 7 hari itupun perlu penanganan khusus, misalnya dalam hal penjemuran. Penjemuran tidak perlu lama2, tetapi yg penting dia diletakkan di ruang yang relatif panas (misalnya digantung 0,5 m di bawah atap seng, selama pukul 9-11). Hal itu diperlukan untuk memperkuat/memperpanjang nafas. Banyak orang menjemur dari pagi sampai sore burung yg disiapkan untuk lomba, tetapi hal ini bisa merusak bulu (kusam/pecah2 dll).
Penjemuran/pemanasan seperti itu dihentikan 2 hari sebelum lomba dan burung tetap dirawat seperti biasanya, hanya saja sehabis mandi, dijemur pagi hari, lantas diangin2kan dan langsung dikerodong. Tujuannya agar burung tidak terlalu cerewet yang menyebabkan dia terlalu banyak buang tenaga.
Banyak di antara kita yang sering memberi makanan tambahan bagi burung yang akan kita lombakan. Baik dari sisi jenis makanan, maupun jumlahnya. Kalau biasanya dikroto 1 sendok, maka memasuki masa lomba diberi 2 sendok dsb, atau biasanya tidak diberi kelabang maka 1-2 hari sebelum lomba diberi kelabang. Tetapi menurut saya, cara ini sebaiknya tidak dilakukan karena dengan perubahan makanan, baik jumlah maupun jenis, sering membuat burung berubah dalam penampilan. Adanya penambahan/perubahan menu, biasanya menjadikan burung sangat2 agresif dan dia hanya terlalu banyak gerak di arena lomba tetapi pelit untuk mengeluarkan suara.
Aspek WHO berikutnya adalah tentang lawan2 kita. Siapakah lawan2 burung kita. Kalau Anda melihat calon2 lawan burung kita adalah burung yang sudah punya nama (karena memang bagus), maka Anda harus bertanya tentang aspek “WHY” dalam lomba. Ya, tanyakanlah pada diri Anda, “Mengapa saya ikut lomba?”
Kalau tujuan Anda lomba adalah untuk merebut juara, maka urungkan niat Anda jika Anda tidak yakin burung Anda punya andalan yang bisa mengungguli lawan. Tapi kalau niat Anda ingin mengetes kemampuan burung Anda, teruskan saja niat Anda… nothing to lose.
Untuk menggali lebih jauh tentang hal “who”, baik untuk burung kita sendiri atau lawan2 kita, kita akan melihat aspek WHAT. Yakni event lomba apakah yang kita ikuti ini. Kalau eventnya adalah lomba tingkat nasional, maka kita harus yakin benar bahwa burung kita pernah berprestasi di tingkat lokal ataupun regional, atau bisa juga, kita baru saja menemukan burung dengan bakat besar dan kualitas bagus meski belum pernah ikut lomba. Jika memang demikian, jalan terus saja.
Terkait dengan masalah WHAT ini kita akan melihat pula apakah ini event yang harus kita hadapi secara “biasa” atau secara “luar biasa”. “Biasa” dan “luar biasa” terkait dengan pengetahuan kita atas penyelenggara lomba dan personel juri. Penyelenggara lomba yang punya kredibilitas tinggi, tidak akan sembarangan menunjuk juri. Juri2 di lomba besar dengan insentif besar, biasanya malah tidak silau oleh gebyar sangkar atau penampilan para pemilik burung. Dalam menilai, dia benar2 berdasar pada kinerja burung dan bukan pada kondisi sangkar. Tapi ini bukan berarti bahwa juri dalam lomba yang biasa2 saja adalah juri yang tidak bisa dipercaya. Tidak, sama sekali tidak. Hanya saja, dengan pengetahuan kita tentang “event apakah ini”, maka membuat kita siap mental bila terjadi “apa2″ dalam hal penjurian.
Setelah who, why dan what, kita masuk ke masalah WHERE, yakni di manakah digelar lomba. Unsur “di mana” ini harus kita ketahui benar, misalnya dari sisi jarak tempuh dan kondisi riil arena lomba. Kalau jarak tempuh lebih dari 2 jam perjalanan darat, sebaiknya Anda datang sehari sebelumnya di kota tempat lomba. Hal ini untuk memberi istirahat yang cukup bagi burung sebelum tampil di arena.
Terkait aspek WHERE ini adalah kondisi lapangan yang Anda juga harus tahu sebelumnya. Pastikan Anda tahu apakah arena tersebut terbuka dari sinar matahari atau tertutup rimbunnya pepohonan atau ditutup dengan tenda. Pastikan burung Anda tidak akan terpengaruh dengan kondisi lapangan seperti itu. Atau kalau burung Anda tidak terbiasa dengan arena yang direncanakan untuk lomba, maka dengan mengetahui kondisi lapangan jauh hari sebelumnya, Anda bisa mengkondisikan burung Anda.
Aspek berikut adalah WHEN. Masalah “kapan” lomba digelar, Anda juga harus paham, terutama berkaitan dengan musim/cuaca. Jika cuaca berangin, maka pastikan bahwa sangkar burung Anda cukup berat sehingga tidak akan terayun-ayun di gantangan. Jika sangkar Anda terbuat dari bahan yang ringan, maka tidak ada salahnya pada dasar sangkar (dibawah jeruji dasar) Anda menambahkan batu/besi sehingga sangkar tidak akan terayun-ayun oleh angin.
Jika cuaca berangin, pastikan pula plastik yang biasanya kita pasang pada dasar sangkar sebagai pencegah sangkar kena kotoran burung, dilepas. Jika tidak dilepas, seringkali plastik ini tersingkap yang menyebabkan burung kita ketakutan dan tidak kerja di arena lomba.
Juga jika cuaca berangin, buatlah sangkar Anda sedemikian rupa sehingga tidak mungkin ada daun/kotoran dari pohon, menerobos masuk ke sangkar. Daun/kotoran yang masuk ke sangkar, biasanya menyebabkan burung macet bunyi dan malah memain2kan daun/kotoran itu.
Setelah persoalan2 5W saya kemukakan, maka perlu kiranya saya sampaikan sejumlah “HOW” mulai dari pakan sampai sikap kita dalam lomba:
1. Jangan pernah tinggalkan makanan, kecuali air minum, ketika burung mulai digantangkan di arena.
2. Jangan pernah teriak2 dalam lomba karena teriak2 tidak berpengaruh apa2 kecuali malah memberi “perlindungan” bagi juri yang akan berbuat tidak jujur dalam lomba. Adanya suara gaduh, membuat suara burung tidak terdengar jelas dari luar arena. Hal ini bisa membuat juri memberikan penilaian apa saja, dengan berpikir, “Toh kalian semua (pemilik burung) tidak mendengar apapun di arena lomba kecuali jerit teriakan.”
3. Jangan pernah tinggalkan burung di kawasan lomba tanpa pengawasan.
4. Jangan gantung/letakkan sangkar di sembarang tempat. Waspadai keberadaan serangga/semut pengganggu burung.
Demikian kawan sejumlah hal yang bisa saya sampaikan untuk Anda semua. Barangkali masih banyak hal yang belum saya sampaikan di sini mengingat keterbatasan ingatan saya.
Mohon dikoreksi kalau ada kesalahan, mohon ditambah jika ada kekurangan.
memulihkan kembali mental kacer kembang yang stress
kacer tersebut di mandiin ama pasir….he..hee..(bukan disiram pakai pasir lhoh yaa..
Ketika kacer di jemur..coba sangkar taruh di atas pasir (yg biasa dipakai tuk..bangun rumah tu lho mas.) Pasirnya gak perlu terlalu banyak..cukup bisa dipakai untuk…”Berkipu” Begitu di taruh.., tarik dasar sangkar…sehingga klo burung turun ketanah..dia langsung nginjak pasir….klo dia gak mau turun… bisa di pancing pakai ulat/jangkrik ato yg lain di taruh di pasir.. pasti dech dia bakal turun..biarin aja sampai..dia mau berkipu. Lakukan itu.. 2 ato 3 hari sekali,
cara perawatannya setiap hari.Dipagi hari sebelum menjemur dimandikan dahulu : Masukan burung kedalam kandang mandi. Setelah selesai berikan Jangkrik sebanyak 5ekor, semua kakinya dicabut/dibuang. Mengapa dicabut karena kalau memakai kakinya juga nantinya/takutnya akan tersedak dikerongkongannya. Setelah itu dijemur sampai jam 11.00 semua Voer dan tempat minumnya diambil/tidak diberikan. Ini gunanya untuk menambah tebal suaranya.
Setelah selesai dijemur taruh kandang ditempat yang teduh untuk diangin-anginkan sampai mulutnya tidak mangap lagi kemudian masukan dahulu Voernya pasti dia akan memakan karena selama penjemuran kcaer tersebut tidak makan sama sekali.Kenapa Voernya dahulu yang diberikan adalah supaya sewaktu memakan voernya ikut tertelan juga lendir kering yang ada dikerongkongannya.
Setelah memasukan Voer makanannya selama 15 menit baru masukan air madu tidak usah banyak-banyak kira-kira setengah ukuran dari tempat minumnya. Air madu ini berguna untuk stamina burung tersebut.Kalau air madu tersebut diminum sampai habis baru kita ganti dengan air putih sampai esok pagi.
Sore harinya dimandikan lagi kacer tersebut, kemudian berikan lagi jangkrik 5 ekor. Menjelang magrib kandang burung tersebut dikerodong agar burung dapat beristirahat dengantenang tidak terganggu dengan apapun.
Cara pemeliharaan diatas ini dilakukan setiap hari. Untuk Extrafoodingnya Kroto hanya diberikan 1 sendok teh. Itupun hanya empat hari sekali atau dalam satu minggu berikan hanya hari kamis saja dan berikan diwaktu pagi hari.
Waktu lomba burung enggak bunyi :
karena mentalnya drop setelah mendengar burung lainnya pada nembak2 dan bersuara lantang. Untuk mempersiapkan lomba baiknya burung diuntul (di adu dgn burung lainnya yg bermental enggak bagus hanya utk memancing birahi) Pas anda tiba diarena lomba baiknya burung jgn langsung dibuka krodongnya tapi biarkan dulu dia beradaptasi dgn lingkungannya kemudian buka kerodong tapi jgn langsung digantang di arena tapi agak jauh dulu biar mentalnya berani dulu baru masuk arena.
Burung kacer bersuara keras :
Faktor bakat.,Rajin dijemur dan ditaruh dikandang umbaran (melatih nafas),Berikan extra fooding yg cukup,Rajin dibawa ke latber.
Burung kacer suka kebawah :
Kebiasaan memberi makan jangkrik dgn tangan.Jarak tangkringan terlalu rendah.
Untuk mengakalinya :
Berikan kandang yg tinggi/ tidak terlalu lebar., Buat dua tangkringan.Dikrodong tapi retsletingnya jgn dikunci.
Waktu ganti bulu ??? Mabung
- waktunya utk memaster (tempel dgn burung isian)
- Perbanyak extra fooding.
- Semprot dgn anti kutu/daun sirih yg rajin.
- Berikan minyak ikan agar kelak bulu dpt tumbuh mengkilap.
Spy gak turun kebawah jgn dibiasakan memberi makan dari tangan lgs dan kalau sdh terlanjur manja coba gantang di tempat yg rendah (sekitar 1,5m diatas tanah) dan taruh ditempat yg sering dilalui orang serta jgn kasih makan dari tangan lgs. Apabila dia turun digusah (Indonesiane opo yo ??) spy nangkring lagi demikian seterusnya kalau sdh gak turun lagi coba di taruh di tempat tinggi kalau msh lakukan lagi treatment spy, ini berhasil saya lakukan pada Pentet cuman dlm jangka waktu 2 minggu mau tancep di tangkringan (cuman gak mau bunyi kecuali diadu hik..hik….). Atau coba dulu dg tangkringan double, atau didasar kasih karet gelang slg silang spy kaget kalau turun.
Fungsi Kerodong Bagi Burung
Bagi masyarakat kicauan secara umum, mungkin menganggap kerodong yang selama ini dipakai penutup sangkar hanya sebagai pelindung burung dari angin, jadi kalau tak ada angin atau burung berada didalam rumah tak perlu dikerodong. Anggapan seperti itu ternyata kurang dibenarkan dimata tokoh burung gaek.
Mengapa? Karena setelah ditelusuri lebih dalam lagi, ternyata fungsi kerodong cukup banyak bagi setiap burung, khususnya burung yang siap lomba. Hanya saja tidak semua kerodong dikatakan layak sebagai kerodong burung, sebab untuk yang benar-benar baik, setiap kerodong harus memenuhi beberapa persyaratan diantaranya dapat membuat burung tenang dan merasa terlindung didalamnya dengan tetap bisa menikmati sirkulasi udara dengan baik.
Menurut Tjok Purnama, kerodong yang baik adalah yang transparan, yang bukan terbuat dari kain berserat rapat. Hal itu sesuai dengan sifat burung yang suka suasana terang, sehingga kalau memberikan kerodong dari kain yang seratnya tipis sinar dari luar masih masuk kedalam, dan burung juga masihbisa melihatsuasana luar sangkar.
Dengan memberikan kerodong yang tipis tadi membuat burung lebih nyaman, sebab burung masih bisa melihat makanan dan minuman dengan baik. Sebaliknya kalau kerodong tebal akan membuat ruangan didalam gelap burung tak bisa melihat apa-apa didalam sehingga burung lebih suka istirahat dan malas makan. Bila hal ini dibiarkan lama-kelamaan dapat menyebabkan londisi burung menurun dan malas bunyi.
Kemudian soal warna juga berpengaruh pada burung, untuk itu harus dipilih warna yang disukai burung secara umum yaitu yang tidak terlalu menyolok atau gelap. Warna yang selama ini disenangi burung adalah yang soft misalnya hijau muda, kuning muda, biru muda atau warna lain yang yang tidak terlalu kontras.
Untuk ngetes apakah kerodonh tersebut transparan atau tidak, saat beli kita bisa mengerodongkan dikepala kita, dari dalam kerodong kita bisa melihat keluar atau tidak, kalau kita bisa melihat dengan jelas keluar berarti kerodong tersebut cukup bagus bagi burung. (Agrobur)
Kacer, Entertain yang Jempol
Di kelas campuran lokal, eksistensi kacer (Copsychus saularis) boleh dikata cukup dominan. Penampialnnya yang hitam legam dengan variasi putih di bagian sayap dan ekor, serta paruh panjangnya yang tajam, menjadikan burung ini kerap dianggap sebagai duplikatnya murai. Badannya yang relatif lebih langsing, memungkinkan kacer bergerak lincah. Pada saat berkicau sering bergaya ala badut, menunggingkan ekor, sementara suaranya yang tajam melengking seakan musik pengiring gerakannya yang lucu. Kacer adalah entertain yang jempolan. Kalau ingin, kapan pun burung ini akan ngoceh. Tak peduli siang atau malam, panas atawa dingin. Peduli amat. Pokoknya kalau keinginan itu datang, ngocehlah…
Kacer termasuk anggota turdidae. Tidak aneh kalau disebut padanan murai, sebab keduanya memang saling berkerabat. Dalam fam ini, umumnya suka pamer diri. Kalau nyecrek sambil menari. Banyak ditemukan di daerah Jawatimur. Tetapi secara luas penyebaran unggas yang juga dijuluki kucica ini sebenarnya sangat luas. Selain di sebagaian besar Pulau Jawa, juga banyak terdapat di Kalimantan, Sumatera, dan Bali. Bahkan di bebe-rapa negara seperti Cina, Filipina dan India pun ada. Makanan utamanya adalah serangga. Ciri paling menonjol, kicauannya selalu bernada riang, dan demen menirukan suara burung lain.
Bagaimana agar kacer bisa benar-benar tampil sebagai entertain yang jempol? Dibanding burung sejenis, mencetak kacer kaliber jawara relatif lebih mudah. Burung ini termasuk ‘cerdas’ dan bermental juara. Sebaiknya, pemeliharan dilakukan sejak piyik. Selain lebih mudah memilih bakalan yang baik, pemeliharaan sejak kecil juga membuat kacer menjadi jinak. Sehingga, kelak jika hendak dimaster tidak repot lagi. Hendaknya dipilih kacer jantan bila menghendaki suara maksimal. Membedakan kacer jantan dan betina tidak sulit. Bisa dengan cara meneliti warna bulunya. Yang jantan hitamnya lebih pekat dan mengkilap. Sedang yang betina agak kusam dengan bintik-bintik putih. Memang tengara model begini susah dilakukan ketika kacer masih piyik. Paling kita hanya bisa memprediksi dari volume suaranya. Yang lebih keras biasanya jantan.
Setelah mendapatkan anakan yang dikehendaki, proses berikutnya adalah menjaga stamina. Ini sangat penting, karena hanya dengan stamina prima kacer lebih gampang dilatih. Tetapi masalah pakan tidak kalah perlu diperhatikan. Pastikan kacer tidak kekurangan protein, vitamin dan mineral. Kacer juga membutuhkan extra fooding. Yang paling disukai kroto, jangkrik, dan ulat pisang. Kebanyakan burung ocehan gemar mandi. Begitu pun kacer. Tak ada salahnya setiap hari burung dimandikan, dengan catatan kondisinya normal. Artinya burung dalam keadaan sehat dan cuaca tidak sedang dingin (hujan). Karena sehabis mandi biasanya burung suka berjemur di bawah sinar matahari. Setiap saat burung perlu dikontrol, guna memastikan tubuhnya tidak diserang virus, jamur atau parasit. Kutu bulu paling sering menyerang. Menghindarinya, saat memandikan campurkan antiseptik pada air. Bila perawatan dilakukan secara baik dan rutin, kemungkinan kacer yang dipiara sejak piyik, dari bakalan yang baik, akan segera menunjukkan jatidirinya sebagai burung jawara.(minggu-online)
Kacer, Entertain yang Jempol
Di kelas campuran lokal, eksistensi kacer (Copsychus saularis) boleh dikata cukup dominan. Penampialnnya yang hitam legam dengan variasi putih di bagian sayap dan ekor, serta paruh panjangnya yang tajam, menjadikan burung ini kerap dianggap sebagai duplikatnya murai. Badannya yang relatif lebih langsing, memungkinkan kacer bergerak lincah. Pada saat berkicau sering bergaya ala badut, menunggingkan ekor, sementara suaranya yang tajam melengking seakan musik pengiring gerakannya yang lucu. Kacer adalah entertain yang jempolan. Kalau ingin, kapan pun burung ini akan ngoceh. Tak peduli siang atau malam, panas atawa dingin. Peduli amat. Pokoknya kalau keinginan itu datang, ngocehlah…
Kacer termasuk anggota turdidae. Tidak aneh kalau disebut padanan murai, sebab keduanya memang saling berkerabat. Dalam fam ini, umumnya suka pamer diri. Kalau nyecrek sambil menari. Banyak ditemukan di daerah Jawatimur. Tetapi secara luas penyebaran unggas yang juga dijuluki kucica ini sebenarnya sangat luas. Selain di sebagaian besar Pulau Jawa, juga banyak terdapat di Kalimantan, Sumatera, dan Bali. Bahkan di bebe-rapa negara seperti Cina, Filipina dan India pun ada. Makanan utamanya adalah serangga. Ciri paling menonjol, kicauannya selalu bernada riang, dan demen menirukan suara burung lain.
Bagaimana agar kacer bisa benar-benar tampil sebagai entertain yang jempol? Dibanding burung sejenis, mencetak kacer kaliber jawara relatif lebih mudah. Burung ini termasuk ‘cerdas’ dan bermental juara. Sebaiknya, pemeliharan dilakukan sejak piyik. Selain lebih mudah memilih bakalan yang baik, pemeliharaan sejak kecil juga membuat kacer menjadi jinak. Sehingga, kelak jika hendak dimaster tidak repot lagi. Hendaknya dipilih kacer jantan bila menghendaki suara maksimal. Membedakan kacer jantan dan betina tidak sulit. Bisa dengan cara meneliti warna bulunya. Yang jantan hitamnya lebih pekat dan mengkilap. Sedang yang betina agak kusam dengan bintik-bintik putih. Memang tengara model begini susah dilakukan ketika kacer masih piyik. Paling kita hanya bisa memprediksi dari volume suaranya. Yang lebih keras biasanya jantan.
Setelah mendapatkan anakan yang dikehendaki, proses berikutnya adalah menjaga stamina. Ini sangat penting, karena hanya dengan stamina prima kacer lebih gampang dilatih. Tetapi masalah pakan tidak kalah perlu diperhatikan. Pastikan kacer tidak kekurangan protein, vitamin dan mineral. Kacer juga membutuhkan extra fooding. Yang paling disukai kroto, jangkrik, dan ulat pisang. Kebanyakan burung ocehan gemar mandi. Begitu pun kacer. Tak ada salahnya setiap hari burung dimandikan, dengan catatan kondisinya normal. Artinya burung dalam keadaan sehat dan cuaca tidak sedang dingin (hujan). Karena sehabis mandi biasanya burung suka berjemur di bawah sinar matahari. Setiap saat burung perlu dikontrol, guna memastikan tubuhnya tidak diserang virus, jamur atau parasit. Kutu bulu paling sering menyerang. Menghindarinya, saat memandikan campurkan antiseptik pada air. Bila perawatan dilakukan secara baik dan rutin, kemungkinan kacer yang dipiara sejak piyik, dari bakalan yang baik, akan segera menunjukkan jatidirinya sebagai burung jawara.(minggu-online)
TREND BURUNG-BURUNG MASTER
Pilih Tembakan Dan Besetan
Tujuan memaster adalah melatih burung agar bisa menirukan suara lain, yakni suara burung, hewan lainnya atau visa juga suara benda disekitar burung yang dimaster. Dengan harapan bisa menambah variasi lagu burung yang dimaster tersebut menjadi beragam.
Masuk tidaknya suara burung master tergantung kepada tingkat kecerdasan burung dalam merekam suara. Ada beberapa burung yang yang memang sulit bahkan tidak bisa dilatih menirukan suara lain, tapi tak sedikit pula burung-burung cerdas dengan mudah sekali menirukan mastermya.
Diantara burung kicauan yang masuk klasifikasi burung lokal yang mudah menirukan adalah murai batu, cendet, cucak hijau dan branjangan. Karena kecerdasannya merekam suara, beberapa burung jenis ini seringkali kemasukan suara lain tanpa disengaja.
Tentu saja kalau suara yang tak diharapkan terlanjur terekam, menurut beberapa perawat bisa dikatakan burung itu rusak. Untuk itu harus dimaster ulang pasca rontok bulu sesuai dengan keinginan penghobi.
Karena apabila tak serius menanganinya tak sedikit burung kehilangan keistimewaan. Saat masa ganti bulu tersebut, burung mengalami penurunan kondisi tubuh, sehinggamau tak mau suara pun juga terkena akibatnya.
Untuk mengembalikan kualitas suara burung setelah rontok bulu, perlu penaganan khusus. Diantaranya memaster ulang dengan suara bagus yang pernah masuk padanya. Perlu diketahui, master yang bagus tersebut bisa menggunakan jalak suren, love bird, cucak jenggot atau cililin. Setiap burung master dipastikan memiliki suara khas yang bisa menambah kesan lagu lebih variatif. Meski sudah dimaster ulang, belum tentu kualitas lagu bisa kembali seperti sediakala. Maka yang terjadi jelas, burung bisa stres, macet bahkan bisa menjadi burung yanhg rusak. Sekali lagi, perawatan pasca ngurak memang membutuhkan penanganan khusus dan lebih serius.
Trend Suara Master
Memaster tidak hanya sekedar memilih burung master yang memiliki suara bagus dan indah, tapi harus disesuaikan dengan nada, lagu dan frekuensi burung yang akan diisi suaranya. Hal ini supaya burung yang dimaster mudah menangkap nada suara, irama, lagu yang dibawakan burung master.
Seperti misal memaster kenari biasanya menggunakan burung master blackthroat karena suara blackthroat diyakini memiliki lagu selaras dengan irama dan suara kenari. Atau dengan master ciblek yang memiliki frekuensi suara nyaris sama tingginya dengan suara kenari.
Beberapa perawat menganjurkan agar para kicau mania memaster yang disesuaikan dengan trend suara burung master saat ini. Hampir semua mengacu pada hasil akhir burung yang dimaster. Misalkan variasi lagu dengan tembakan merupakan syarat mutlak yang harus ada karena lagu yang disertai tembakan sebagai suara yang paling menonjol.
Selain tembakan, agar burung bisa tampil lebih istimewa maka perlu ditambahkan variasi speed (kecepatan mambawakan lagu dengan tidak terputus-putus). Speed rapat lebih diutamakan pada suara burung yang dimaster untuk menjaga rajinnya burung bernyanyi (nggacor).
Nah, sebagai variasi akhir sebaiknya diusahakan memaster dari jenis burung yang memiliki irama mengayun, mendayu dan meliuk-liuk. Kalau burung sudah menampilkan kelengkapan variasi seperti tersebut, maka baru bisa dikatakan burung yang telah dimaster itu mampu membawakan lagu secara ngerol (silih berganti lagu tidak mengulang dengan cepat, melantun indah dengan sekat tembakan. (Agrobur)
Cara Mudah Memaster Burung
Memaster burung sebenernya gampang-gampang susah,ada yang dengan menggunakan kaset ataupun menempatkan burung master dalam satu kandang dengan yang dimaster. Bagi penggemar burung kicauan yang cukup gaek, ternyata memaster burung punya kiat tersendiri agar burung, efektif meniru burung master. Caranya dalam penempatan sebisa mungkin dibuat nyaman atau enak, sehingga burung dapat cepat menirukan si master. Sedangkan posisi sang master kudu diatasnya burung yang akan dimaster dan jaraknya jangan terlalu dekat, pokoknya jarak pe master dan yang dimaster tidak kelihatan. Karena bila mereka saling melihat, dapat mnyebabkan stress atau down pada salah satu burung bahkan kadang kala dapat menjadi ganas.
Walaupun nantinya penempatan tetap model atas – bawah lebih dianjurkan jika bisa menyamping dan jaraknya agak jauh. Dilakukan saat burung dalam keadaan istirahat didalam rumah, karena saat istirahat itulah ia punya waktu lebih lama untuk menirukan suara masternya. Dikerodong bisa dilakukan jika kedua burung tersebut masih saling terlihat, yang penting sih keseharian dirumah. Untuk burung yang dimaster jika jenisnya lebih kecil maka memang sangat diharuskan untuk menempatkan sang master tak terlihat. Karena dapat menyebabkan shock bagi burung yang dimaster, apalagi sejenis Fighter seperti cendet dan kacer seringkali malah jadi macet.
Untuk beberapa burung yang akan dimaster sebenernya sama aja, cuma antara burung yang dimaster satu sama lain diberi sekat, sebab jika mereka saling terlihat biasanya hasilnya tidak optimal bahkan sering sang burung malah ganas. Akibatnya yang pasti burung yang dimaster tadi tidak lagi rajin berkicau alias lagu yang diharapkan tidak keluar. (sobatkental.com)
Mendidik Maskot Ocehan
Seperti atlet yang hendak diterjunkan ke arena lomba, burung ocehan pun perlu mendapatkan ‘diklat’ yang memadai. Kalau tidak, jangankan menyabet gelar juara, tidak memalukan pun sudah untung. Banyak cara yang dapat dilakukan. Pendidikan privat misalnya. Ini bila kita hanya memiliki satu jenis maskot dan satu master. Tingkat keberhasilan cara ini bisa 100 persen. Artinya, semua suara burung master dapat ditirukan oleh burung maskot.
Kelemahannya, karena hanya menggunakan satu master, variasi suaranya sangat minim. Cara ini hanya bagus diterapkan untuk jenis ocehan yang tidak perlu dididik dengan banyak master.
Lain dengan pendidikan ‘sistem kelas’. Satu burung master mendidik beberapa calon maskot. Agar suara maskot yang sedang dididik tidak ditiru yang lain, umur maskot harus sama. Burung master diletakkan pada posisi agar semua maskot dapat mendengar.
Bisa juga satu burung maskot dididik oleh beberapa master sesuai kebutuhan. Posisi maskot harus di tengah semua master, sehingga semua kicauan burung master dapat didengar dengan jelas. Bila maskot tidak merasa takut, tak perlu ada penyekat atau penghalang. Cara ini sekaligus untuk melatih mental. Kalau tidak biasa melihat burung lain, nanti pada saat lomba akan down mentalnya, dan mogok bersuara.
Setelah maskot dapat menirukan semua suara master, langkah berikutnya tentulah menjaga agar suara-suara tadi tidak hilang. Caranya, master tetap dipiara meski tak selalu didekatkan. Yang penting suaranya tetap bisa didengar sang maskot. Karena itu jika membeli burung didikan yang sudah jadi, sebaiknya dibeli juga masternya. Maksudnya, bila maskot mengalami stres, putus atau ngurak, pengisian suara bisa diulang hingga yang bersangkutan gacor lagi.
Sementara itu, burung yang sudah ‘jadi’ hendaknya tidak dicampur dengan burung lain yang punya dasar suara sama, terlebih burung sejenis. Ia hanya boleh didampingi oleh si master yang mendidiknya. Maksudnya agar si maskot tidak meniru suara burung lain yang ada di dekatnya. Kalau kalah mental, tak akan mau berkicau lagi dia.
Bila Anda memiliki burung dengan kategori istimewa, bagusnya hanya memelihara satu ekor saja. Kalau terpaksa punya lebih dari satu, penempatannya harus diatur sedemikian rupa sehingga antara yang satu dengan lainnya tidak saling mendengar atau melihat. Yang jelas, kesehatan dan perawatan harus diprioritaskan. (Minggu pagi on-line).
Gereja Bagus Buat Master
Untuk memperbaiki kualitas variasi kacauan burung lomba seperti anis merah, branjangan, cucak hijau, cendet dan lainnya, kicau mania seolah tertantang. Terlebih lagi penilaian juri pada umumnya berdasar pada kualitas bunyi, yakni variasi dan volume.
Karena itulah inovasi terus dikembangkan. Diantaranya mencari sosok burung yang memiliki suara nyleneh namun memiliki keanggunan. Tak pelak, burung lokal yang tak tersentuh kicau mania untuk lomba, diburu dan dimanfaatkan sebagai master. Diantaranya burung-burung master tersebut antara lain jalak suren dan manyar yang pada tahun 1999 karena mempunyai banyak peminat hingga dibuka dalam kelas tersendiri.
Demikian juga dengan prenjak merah dan prenjak putih (ciblek). Burung tersebut juga pernah masuk kelas tersendiri, bahkan pamornya terus melejit. Karena itu tidak salah jika pernah terdengar seekor prenjak bis laku diatas 5 juta.
Kabar terakhir yang sedang santer saat ini, burung gereja ternyata sangat bagus buat master. Benarkah? Padahal burung tersebut selama ini sama sekali tidak dilirik kicau mania. Dari bagian manakah jenis kicauannya yang menarik perhatian untuk memaster, ataukah itu hanya akal-akalan saja?
Menurut Yudiono , salah satu pemandu bakat burung, pemasteran dengan memanfaatkan suara burung gereja sudah dilakukannya sejak lama. Jenis kicauan yang menarik dari burung berwarna coklat kusam keabu-abuan mirip branjangan tersebut, karena bisa menambah besetan burung lomba. Yakni pada suara, trecet…cet…cet, cet-cet-cet yang dilantunkan panjang, rapat bersambungan (ngerol).
Pertama kali Yudiono tertarik, pada saat melihat sepasang burung gereja sedang kejar-kejaran mau kawin. Pada saat itulah burung tersebut sering melantunkan kicauan panjangnya. “Sudah lama saya mengamati perilaku gereja, suaranya memberi daya tarik tersendiri, karena itulah saya memelihara beberapa ekor gereja sejak anakan, dan saya manfaatkan sebagai master,” ungkapnya.
Namun jika menilik dari volume suaranya, tidak begitu keras seperti suara burung kicauan lain seperti branjangan, kenari, ciblek, blackthroat dan sejenisnya yang berukuran tubuh hampir sama, baguskah burung gereja untuk master? Mungkin itulah yang menjadi pertanyaan. Namun kembali denganmemperlihatkan buktinya kepada Agrobur, yakni branjangan miliknyayang sudah bisa menirukan suara gereja. Kicau mania pun akan tertarik untuk segera mengikuti jejaknya. Terbukti pula dengan burung cendet milik Mr Budhex, pemandu bakat burung Surabaya, mampu melantunkan kicauan gereja dengan fasihnya. Bahkan dari segi volume suara, justru terlihat menonjol karena menambah besetan burung tersebut.
Burung gerja seperti apakah yang bagus untuk master? Mereka berterus terang ketika ditemui Agrobur dikediamannya secara terpisah. Yang intinya, tentu saja harus burung gereja yang dipelihara sejak anakan. Kalau burung gereja dipeelihara atau ditangkap saat dewasa, burung tersebut tidak akan banyak berkicau. Bahkan yang terjadi adalah kematian karena burung tersebut tidak mau makan. Sedangkan cara memanfaatkannya sebagai master, tidak berbeda dengan pemasteran yang selama ini sudah dikenal kicau mania. (Agrobur)
Persiapan kacer ke lomba :
1. Jangan sampai ketemu dgn Kacer,MB
2. Pagi dimandikan setelah itu masuk kdg umbaran n latih terbang +/- 200 x
3. Jemur sekuatnya
4. Setelah dimandikan sore/malam masuk kdg harian
5. EF mulai masuk minggu terakhir ditingkatkan
contoh : Senin pagi jangkrik 5 , sore jangkrik 5
Selasa pagi jangkrik 6 , sore jangkrik 6
Rabu 7-7 + Ulat Hkg
Kamis 8-8 + Ulat Hkg – pindah ke sangkar lomba
s/d sabtu
Minggu EF kembali normal 5-5 cuma di tambah Ulat Hkg
6. Turun yg ke 2 lihat performa main pertama tadi baru di tambah EF
secukupnya (Jangkrik+Ulat Hgk)
7. Kalau tidak jalan atau mbagong/kuda laut jual saja segera. (djokob2001.red)
Kacer Mbagong
Salah satu penyebabnya , memang mental belum stabil,belum keluar sifat fighter nya atau belum terlatih dalam lomba/latber dan mungkin bisa juga stamina/power/tenaga yg kurang jadi tidak bisa tarung lama2 dan keluar karekter asli kacer yaitu mbagong.
Terapi bisa saja spt: di umbar,sering di bawa ke latber/lomba atau treatment EF nya semua orang berbeda dalam menangani nya dan ini perlu waktu dan perawatan yg extra (EF,Mandi,Jemur,Umbar dll) dan perlu waktu yg lama utk menganalisa nya (kenapa dan kapan kacer tsb mbagong nya),walaupun semua itu tergantung burung nya.
Pengalaman ini saya dapat ketika merawat kacer saya yg bernama Teroris yg awalnya ketika diturunkan latber pertama kali mbagong tp lumayan sekarang sdh hilang kalau digantangkan di latber/lomba dan lumayan juga sdh sering mendapat prestasi walaupun di kelas latber dan ini satu kepuasan tersendiri dari burung rumahan bisa tampil juara di latberan yg lumayan full pesertanya. (djokob2001.red)
umur berapa kacer siap mental fighternya
Wah agak susah nih nentuin patokan umur nya yg jelas kalau karakter fightnya dari awal sdh bagus walupun msh muda yach akan bagus nantinya, saya rasa tinggal sering melatihnya saja ke tempat latberan,sbg contoh saya punya mb lampung walau msh muda tapi mental nya sdh bagus dan kerja walaupun ta turunkan di event besar (fancy,jayakarta,suramadu).Kalau menurut saya mungkin usia ideal setelah 3x mabung(djokob2001.red)
variasi suara
mungkin bisa bantu om,untuk isian kacer biasanya ada 2 type
1. type nembak
2. type ngerol
untuk memaster masing masing beda,burung masternya.misalnya:kalau nembak burung Lovebird,celilin,gereja dll.(jay.red)
Kacer dan MB dalam satu rumah
MB dan kacer dalam satu rumah kalau menurut saya ga masalah bila mental kedua burung tersebut bagus, asalkan MB dan kacer jangan di gantung bersebelahan misalnya MB di gantung di dalam rumah dan kacer di luar rumah, tp kalu metal salah satu burung tersebut tidak bagus yah mending piara salah satu aja soalnya kacer mudah diam/mbagong kalo si MB mempunyai suara yg keras dan kencang, menurut saya begitu mungkin ada yg mau menambahkan.(jakspurnoma.red)
Kacer bulunya pecah-pecah
Kacer Bunyinya tebal & kristal, kalau bunyi jarang/bahkan selama ini tidak pernah keluar suara kacer (isi suaranya MB, AM, Hwa mei, besi digesek-gesek, cililin dll) Cuman bulu sayapnya (warna putih) pecah-pecah dan bulu sayap yang panjang tinggal tulangnya. Apakah dimakan kutu ya pak? Mohon informasi serta solusinya pak.
Bisa pakai rebusan daun sirih bro dan menurut saya mending di buat mabung saja agar tumbuhnya lebih bagus(jokob2001.red)
kala ekor yg pecah2 biasanya karena kacernya sering main dijeruji,jadi ekornya pecah.usul saya mungkin coba pakai sangkar yg jerujinya rapet(jay.red)
Kondisi burungnya Giras nggak Om ? Kalau kondisinya giras disamping kemungkinan krn faktor kutu juga krn girasnya itu sendiri yang membuat bulu2 burung pada rusak, apalagi burung ditempatkan pada sangkar yang kurang lebar, dan juga letak penempatan tangkringan kurang ketengah, ini semua bisa mempengaruhi rusaknya bulu burung.
Kalau ternyata burungnya jinak dan sangkarnya sudah cukup lebar serta penempatan tangkringannya sudah memadahi, kemungkinan itu disebabkan karena kutu. Untuk mengatasinya ada kok cairan pembasmi kutu.(Abikarawang.red)
Kacerku nagen..
nagen itu bukannya bunyi ngerol dan posisi burung anteng, tdk bergaya baik ekor, sayap maupun tarian (pindah dr tangkringan satu ke tangkringan lainnya) ? kalau memang seperti itu artinya, buat kacer ya kurang indah dilihat ya Om, enaknya kacer ya indah ditariannya.(abikarawang.red)
Udah pernah UH bro,kacer sy seblm turun kasih UH 10 di gantang kalau musuh kanan-kiri nya kerja lgsg joget2 buka ekor naik turun , tangkringan sy buat sejajar atas bawah….tp kalau memang sdh karakter nya seperti itu susah juga bro di suruh joget….(jokob2001.red)
Contoh Umbaran Kacer
P2m L65cm dan T1m bisa bongkar pasang
Diadu Diam Aja Kayak Patung
bermain kacer adalah perlu kesabaran yang amat sangat om,karena di dalam kacer ada tiga hal yang harus dipikirkan:
1.usia
usia rata² kacer yang siap buat main adalah kacer dengan usia rata² sudah tua antara 3 sampai 4 tahunan dengan ciri² kakinya sudah medang atau bersisik semua,semakin tua semakin bagus pula.
2.mental
Dalam hal ini jika usia sudah tua tentunya mentalnya juga sudah cukup untuk menghadapi lawan²nya (ibaratnya sudah banyak makan asin garam nya kehidupan) sehingga kalo dihadapkan pada lawannya dia pasti bereaksi,untuk kasus om tadi emang dr segi mental maupun usia tergolong masih muda sehingga mental nya masih labil dan perlu diasah dulu secara rutin dan bertahap.
3.performance
disini kacer kalo udah siap ditandai yaitu sering sensitif terhadap bunyi gaduh seperti sempritan,ada pem\njual maianan lewat ataus sebagainya dia akan bereaksi dengan bunyi sambil bergaya,inilah mengapa kacer itu kalo sudah siap dia akan menunjukan sifat fighetrnya dengan sendirinya,biasanya siafat ini kelura dibarengi dengan mental nya yang sudah tertata dengan baik.
Setelah itu semua siap tinggal kita poles dengan perawtan kita dan master kita sambil membentuk body badannya jangan teralu gemuk.
angan putus asa dulu donk om,semangat ya,emang bermain kacer itu harus sabara,kerana seperti yang sudah saya jelaskan pengasahan mental itu berjalan seringin dengan bertambahnya usia dr si kacer tersebut,dan emang perlu kesabaran dan ketelatenan dalam hal melatih sifat fighternya aagar cepat stabil dan moncer.
Menrurt ceiatnya om td emang bener sekali mentalnya lom stabil kalo dilapangan,usahakan kalo semiingu sekali diajak latihan donk berpindah² supaya dia itu beradaptasinya cepet dan mentalnya mulai tumbuh.
Kalo mau rontokin bulu burungnya(ini bukan alami,tapi sengaja mau dirontok in) alesannya udah nggak sabar,bisa dilakukan dengan cara kita berikan makanan ef yang lumayan dalam arti setelan tinggi kemudian jemur yang tinggi pula karena burung yg satu ini doyan panas kemudian jng dimandikan dulu,baru setelah abis jemur disemprot pake bekas air cucian beras,dilakukan 2 hari, say jamin bulu burung anda akan rontol seketika(brol),karena logikanya setelah dijemur pori² burung jd membesar dan dalam keadaan membesar itu kita siram dengan air leri(air beras) yang sifatnya panas untuk burung(ini trik yang kuno untuk pemain lapangan yg burungnya nggak rontok²) sehingga bulu² nya jd copot dan ambrol kemudian dikerodong full. (linduajipbi.red)
Coba tunggu ngurak lagi sekalian di master(djokob2001.red)
kacer jagoan saya jadi nge-bagong + Macet cet…
Treatment yang saya lakukan ,sbb:
KONDISI SEBEBLUM NYA :
1. Mandi dari 1x ( pagi hari )
2. Jemur jam 7 ~ 10
3. Kerodong : setelah Jam 16,00/17.00 baru dikerodong
4. EF : Jangkrik pagi 5 – sore 5 , kroto 1 sdk mkn 1x seminggu
KONDISI TREATMENT YANG SAYA LAKUKAN :
1. Mandi 2x ( pagi & sore )
2. Jemur setelah subuh sudah di angin2kan s/d jam 10
3. Kerodong : Setelah jemur jam 10.00 , taruh tempat teduh 15 mnt lalu dimandikan , kemudian dikerodong. Sore hari jam 16.00 mandikan lagi lalu kasih EF kemudian di kerodong
4. EF : Jangkrik 3 pagi – 3 sore, kroto stop, ulat bumbung tiap pagi 2 ekor
5. Treatment lain : Ganti sangkar yang lebih lebar & Beli 1 kacer lagi untuk memancing supaya kicaunya keluar ( berhasil sudah saling bersautan dengan kacer yang baru )
Alhamdulillah per 15 Mei kemarin burung sudah nggacor cor saat di trend sudah tidak MBagong dan mampu kerja bagus
Tanggal : 22 Mei 2007 saya ikutkan lomba di Pondok Indah Pasuruan
Hasil : Burung tidak lagi Mbagong & kerja cuman 1 menit kemudian stop, hanya diam + thingak thinguk aja ( mungkin masih belum siap dgn teriakan & suara sumpritan / peluit penonton yang sangat keras )
Tapi saya cukup puas karena burung sudah tidak lagi Mbagong dan bunyi keras saat di rumah
Semoga treatment yang telah saya lakukan ada guna dan manfaatnya buat rekan2 KM
Saat ini PR saya tinggal :
Bagaimana mengkondisi burung agar bisa kerja maximal di tengah teriakan penonton…..??(HAKA.red)
kacer birahi
kacer hitam, jika tarung ekor naik turun dibuka full sm sayapny.cm klo dirumah lht orang langsung turun2..itu karna over xfood/bagaimana y?dan bagaiman antisipasiny?soale nek over takut kuda lautkeliatannya over itu om, pas didekatin buka sayap ndak ya?? nek buka sayap tandanya over birahi. coba saja kurangi EFnya. ato frekuensi mandi ditambah. nek ndak buka sayap mungkin kebiasaan dikasih jangkrik lsg pake tangan.(4gus.red)
mau sedikit menambahkan, kalau bisa itu Kacer yang birahi jangan dipertemukan dengan Kacer lain dulu, apalagi Kacer Cewek.
Berikan EF yang bersifat mengurangi birahi, seperti Ulat bambu atau cacing.
Kalau bisa, biasakan Kacernya memakan buah-buahan.(heraceh.red)
KKB = Kacer Kaki Bengkak
Mungkin beberapa rekan KMers masih ingat Kacer Preman yg aku ceritakan di thread ‘Harga Kecer’ yg sudah di closed.
Kacer yg pernah saya tawar 500.000. Karena penasaran, tadi pagi aku samperin lagi tuh. Eeeeehh…..sekarang kaki kanannya di angkat karena bengkak. Bengkak ini bukan karena luka. Bengkaknya dari separuh kaki ke bawah, pergelangan kaki, dan jari jari kaki. Kelihatannya ada cairan di dalamnya.
Saya pernah mendengar istilah ‘ kaki turun urat’ pada unggas.
Apakah ini sama?
Kaki turun urat juga bisa terjadi pada burung.
Mohon pencerahan, soalnya saya juga sayang banget sama kacer itu, preman banget.
kalo saya sih langkah amannya saya siram dengan air rebusan daun sirih setiap hari sebagai awal pertama biar tdk menyebar(antiseptik) kemudian sih saya kasih alkohol yang ditaruh di kapas dengan kadar 90% lalu dibalutkan agar tdk membengkak terus² an sembari kita rawat tiap hari dijemur dan dijaga kebersihan kandangnya.
waduh diakupuntur nich ceritanya,ati² bro harus streil dulu tuh jarum,ntar malah setelah ditusuk malah jd berabe kalo nggak disterilisasi dulu,sayang sekali tuch kacer.Padahal calon bagus malah sakit ya om.Biasanya sih kalo setelah ditusuk kalo emang sih keluar cairannya,tapi langkap setelah itu om harus ekstra hati² karena burung kalo sudah luka biasanya sembuhnya lama apalgi ini kita sengaja tusuk pasti ntar lubang bekas tusuknya harus disetril setiap hari agar kedepannya kotoran² tdk masuk ke lubang tersebut,pengalamna saya sih emang cairan sudah keluar dan kempes kita udah lega rasanya sehingga kita lalai terhadap bekas luka tususkan td dan akibatnya burung semakin parah karena infeksi yg malah kita buat sendiri sehingga mati dech burungnya.Saya sempat itu bro sampai bgg dimana kesalaha saya terus baru seminggu saya menemukan kesalhan itu dengan meiliah pembusukan nya pertama dr mana dtangnya,trenyata dr kaki bekas lukanya keluar belatungnya,lebih dulu ketimbang organ dalam nya. (linduajipbi.red)
Giaman cara agar tidak turun ke dasar sangkar?
kacer dada putih yg masih trotol.Baru 1 bulan saya pelihara.Ada beberapa kebiasaan yg saya anggap 'aneh', yaitu suka ngeplong+ngriwik di dasar sangkar+kalo madi dikaramba suka nyebur tidak dari tangkringan tapi cengkeram sisi samping samping karamba kemudian baru nyebur ke air.
Apa memang begini kebiasaan kacer yg masih trotol.Soalnya saya punya kacer poci yg dah ngeblok kok berkebalikan dengan kondisi diatas.
Sy sudah coba pasang karet didasar sangkar dng tujuan dia gak turun lagi ke dasar sangkar. tp lama-kelamaan dia dengan santainya ngeplong di dasar sangkar.Walau kadang juga ngeplong di tangkringan.
Kalau menurut saya nih… (kaya dah ahli aja) :
- Untuk cara mandi di keramba coba tangkringannya agak keatas dasar air (jangan menempel atau tenggelam). Kalau memang dicoba masih tetap, gak usah kwatir karena kacer yang demikian biasanya bagus. Seperti punya saya, kalau mandi di keramba gak mau nangkring di tangkringan. Tapi dibiarin aja yang penting masih mau mandi.
- Coba jemurnya diletakkan dibawah/jangan digantung tetapi tetap diawasi dari serangan predator (kucing, ******, dll) dan coba jangan biasakan memberi jangkrik langsung ke burung tetapi saat dimandikan jangkrik dimasukan ke tempat makannya.(herubaskoro.red)
1. untuk masalah mandi dikeramba langsung nyebur atau nempel lewat tangkringan tdk masalah.pada dasarnya kacer sifatnya suka mandi dan jemur.sekarang perawatan kita yg harus rutin.
2.bener kata om heru utk pemberian jangkrik jgn langsung lewat tangan,dikasih langsung dlm tempat makan.akibatnya bila lewat tangan,sewaktu kacer lihat yg kita langsung turun.
tp kalau saat ini masih dalam proses penjinankan tdk masalah,lewat lidi atau tangan(jgn terlalau sering).
3.coba mandi 2 kali.
4. untuk sering main dasar ada beda2 caranya,(sebelumnya ini sudah pernah dibahas.ada yg pakai karet tp masih main juga,ini ada beberapa macam caranya :
* pakai karet
* dikasih daun kering (daun pisang,atau ll)
* kasih karpet plastik biar licin maksudnya
* waktu pengkerudungan usahakan tutup rapat jgn terbuka.
* ada juga yg pernah kasih rumpu kering.(jay.red)
MUngkin dulunya dalam posisi masih muda dalam pembrian Ef nya salah yaitu sering dilempar jangkrik pas memberi makan dalan keadaan sangkar digantung,banyak pula yang sperti ini om,karena nggak ada waktu terus dilempar aja makananya sehingga pas Ef jatuh ke dlm bwh sangkar,kalo ini sering dilakkan terus² an kan menjadi kebiasaan buruk bagi si burung.
Kalo saya pribadi sih cara mengatasi kacer seprti itu kalo masih muda digantangkan di posisi dibawah sehingga dia tdk akan turun ke plangkringan,atau sesuai dengan para pakar kacer yg telah disebutkan diatas adalah dengan pemberian karet dsb bisa diterapkan.
Kalo saya waktu kacer saya seperti itu saya umbar dulu selam kurang lebih seminggu baru dimasukan ke dlm sangkar yang bawhnya telah beralaskan plastik hitam(kresek) sehingga dia takut kalo mau kebawah alias turun.(linduajipbi.red)
Kacer yang baik
menurut saya u/ milih kacer:
1. kepala ceper / kotak
2. paruh panjang
3. badan kotak
4. ekor panjang
5. les putihnya agak tebal. yang ada disayapnya
6.bunyi (jay.red)
Ternak Kacer “JAMBUWER MALANG” Bambang Iswanto
Salam kacermania! Salam breedingmania!
Sebelumnya aku mohon maaf, bukan bermaksud apa2, aku ikutan di KM ini motivasinya adalah pingin nyari banyak kawan kicaumania, pingin nyari ilmu & nambah wawasan tentang perburungan & penangkarannya, karena aku ngerasa kalo aku masih harus banyak belajar & kuharap di sinilah hal itu bakalan bisa aku peroleh. Oleh karena itu kepada para pakar/ahli/master, para breeder/penangkar, calon2 penangkar/pemula & kawan2 kicaumania sekalian di sini aku mohon sharing infonya ya…
Sebelumnya aku juga mohon maaf, karena foto2 yg aku sharing di sini utk saat ini masih jelek banget & terbates banget (maklum saat ini masih pake hp yg jelek banget). Namun karena aku kuatir aja, jangan2 banyak kawan2 kicaumania yg nganggep kalo postingan2ku selama ini di forum KM hanyalah “nggombal” aja.. bisanya cuman ngomong doang, tanpa ada buktinya (soalnya ada beberapa anggota KM yg minta utk ditampilin foto2nya sekalian tp kan aku masih belum punya kamera digital, maklum aku cuma kuli, tp insyaallah nanti ke depan pasti aku posting yg lebih banyak & lebih bagus lagi). Mangkanya sekarang aku maksain, biarpun dg foto yg jelek & terbates banget. Sekali lagi mohon maaf, aku gak bermaksud pamer atau sejenisnya (emangnya apa yg mau dipamerin..lha wong gak ada sama sekali kok), tp paling nggak ini bisa dijadiin sbg media utk saling tukar info. Makasih…
Sbg postingan awal ini kebetulan aku punya foto (maaf kalo gak jelas & jelek banget ya..) salah satu induk jantan kacer hitamku. Dia adalah indukanku yg ke-2, berhasil tak tangkar di pertengahan 2003 sampek sekarang. Dulu aku belinya masih liar, cuma 160rb. Dia ini termasuk pejantan yg pilih2 pasangan (soalnya aku juga punya 1 ekor pejantan yg pertama, yakni di awal 2003 yg gampang banget dipoligami, diganti2 berkali2 dg betina manapun mau & gak bermasalah & sampek sekarang), maunya dia ini cuman sama betina yg sangat fighter juga atau dg anak2nya yg betina. Dia ini anaknya udah cukup banyak, tp kebanyakan betina & paling banter netesnya cuman 2 ekor, seringnya malah cuman 1 ekor (tunggal), bisa dibilang agak rewel lah…
Ini aku juga punya foto anakan2 kacer yg masih kecil, masih umur 4 hari & 6 hari. Tp yg itu bukan anak2nya induk jantanku yg ke-2 (di atas) lo… Itu anak indukan kacerku yg lain, tp induk betinanya yg salah satunya adalah anak dari jantan di atas, kalo yg satunya lagi anakan indukan kacerku yg pertama.
Kalo foto yg di bawah ini aku agak lupa itu foto anak indukan kacerku yg mana, mungkin indukan pertama atau mungkin juga udah yg anak2nya. Sori ya, kalo yg keliatan malah anakan murainya (yg ngambil gambar goblok banget ya..).
angan nyerah ya.. Emang, menurut pengalamanku (maaf, sebenernya belum berpengalaman sih..), ngganti salah calon indukan merupakan alternatif terakhir dlm penjodohan. Aku juga pernah ngalami saat pertama kali nyoba nangkar kacer hitam di pertengahan 2002. Waktu itu di taun 2000 aku punya 2 ekor jantan kacer lokal, aku sendiri yg ngambil telurnya, netesin & ngerawatnya. Waktu itu kan jadi rebutan, ya tak ambil aja biarpun masih telur, 3 kali. Yg pertama netes 2; jantan&betina, yg ke-2 netes 3; semuanya betina, yg ke-3 netes 2; jantan&betina. Akhirnya ya betina2 inilah yg jadi induk2 betina kacerku sampek sekarang. Yg 2 ekor jantan itu sebenernya kualitasnya bagus, yg seekor setiap dipindah ke tempat yg baru bagi dia, gacornya minta ampun (beneran ini, aku gak bohong, sayang burungnya udah gak karuan kemana, karena menurutku waktu itu udah gak bisa dijadiin induk jantan, galak banget, semua calon induk betinanya diajar, akhirnya cuman tak tuker sama seekor decu), bisa tahan bunyi hampir seharian penuh, kalo yg nonstop paling 1,5-2 jam ya kuat, mentalnya juga lumayan, waktu itu umurnya setaun lebih dikit, tp gacornya itu cuman 3 harian aja, besoknya udah biasa2 lagi, tp begitu dipindah ke tempat yg baru lagi langsung gacor lagi, kayaknya gampang bosen gitu.. Yg satunya lagi, waktu masih umur 8 bulan udah berani diadu dg kacer2 jadi (pernah waktu itu dg 4 kacer) yg harganya waktu itu (taun 2001) utk ukuran di kampung udah tinggi (ada yg belinya 225rb, ada yg 180rb), malah yg lain udah pada KO & gak mau bunyi lagi, tp dia masih tahan bunyi sampek 2 jam, tanpa mbagong sama sekali. Tp sayang udah mati, gara2 pas dijodohin gak jodoh2, galak banget, trus ngurak, kurang terkontrol, gak taunya pakannya dihabisin tikus yg bisa masuk ke kandangnya & yg ngerawat kurang sering kontrol kandang, tau2 paginya udah mati.
Dari kedua jantan calon induk kacerku yg kelewat galak banget itu, akhirnya waktu itu aku nyerah juga & terpaksa nyari lagi calon induk jantan yg lain. Akhirnya di akhir 2002 dapet 2 ekor, yg pertama gampang banget njodohnya, langsung jadi sampek sekarang. Yg satu lagi (yg di foto pertama itu lo..) agak nakal juga, tak jodohin ganti2 sampek 3 betina gak mau njodoh juga, galak juga dia, diajar betina2 itu. Akhirnya dg betina yg ke-4 baru njodoh, tp akhirnya betinanya mati & trus coba tak jodohin lagi dg betina2 yg sebelumnya pernah coba tak jodohin dg dia (penasaran aja..), ternyata tetep gak mau, masih diajar lagi betina2 itu, akhirnya tak jodohin dg betina ke-5 langsung njodoh, tp sekarang tak pisah lagi & tak jodohin dg anak betinanya langsung njodoh juga, pilih2 rupanya dia. Itu Om Imam Setiawan pengalamanku dg proses penjodohan kacer. Agaknya emang ada kacer yg gak bisa dijodohin, tp mungkin juga hal ini gak bener, asal kita bisa nyariin jodoh (calon induk betina) yg sesuai dg keinginan si calon induk jantan itu, maka sebenernya semua jantan kacer itu bisa dijodohin. Masalahnya, siapa yg bisa sabar dg ngutak-atik, mbongkar-pasang jantan & betina pd proses penjodohan ini. Alternatif gampangnya, ya ganti aja calon indukan yg nakal (galak) tsb..(bambangjs.red)
Kacer sayapunya penjodohannya sangat mudah, pada hal dua-duanya liarnya minta ampun kalau didekati. Tehnik yang saya pakai dg kandang besar (relatif) 2mx2mx4m, atap ditutup 1/2 bagian. Disiapkan kotak sarang yang dipasang pada ketinggian 3m tanaman beringin kira-2 tinggi1,5m. Porsi Ef-nya (tanpa cacing) hanya jangkrik pagi 3 ekor sore 4 ekor setiap burung, lantai kandang langsung tanah, tempat minum+mandi 1 baskom plastik beli di pasar Rp 2000. Hasilnya sudah 5 kali angkatan piyik. dan jangan sampai ada tikus masuk.(kania.red)
Untuk pemberian makanan pornya saya pake BR1. Dan yang terakhir adalah SABAR dan terus SABAR.
masalahnya:
1. kalau sudah netas jangan dilihat2 kalau bisa sampai umur 7 hari, kuatir anakan dibuang sama induknya.
Solusinya:
1. pakan harus ekstra melimpah dan makanan terbaik piyikan kacer adalah cacing atau kreco (sebangsa kul) atau bisa juga kerang.
2. kalau meloloh, coba diselingi dengan buah pisang (bagus untuk pencernaan). Voer BR1+Kroto secukupnya / cacing kalau tidak ada + pisang + jang lupa air.
3. kalau ada kacer yang kurang birahi. saya ada resep: gunakan terasi yang dipilin lalu dimasukkan ke jangkrik untuk dikonsumsi. dan jangan lupa penjemuran yang cukup.
4. jika didalam kandang kurang mendapat asupan cahaya yang cukup. taruhlah lampu TL ultra violet. tetapi asupan vit C dan D harus ditambah lagi,(zolefikar.red)
(sumber kicaumania.org)

Selasa, 08 November 2011

Agar terus suka ngicau, stop pakan sebelum kenyang

Ini adalah salah satu kiat perawatan burung harian yang mungkin sudah banyak diterapkan oleh para kicaumania, namun setahu saya tidak pernah dibahas secara detil.
Tulisan ini bertolak dari suatu asumsi (berdasarkan pengamatan atas perilaku burung dan juga manusia, hehehe) bahwa dalam kondisi kekenyangan, burung (dan juga manusia-lah) cenderung malas-malasan. Manifestasi malas2an ini, kalau burung ya nggak rajin bunyi, kalau manusia ya akan segera menuju kamar tidur lantas mendekap guling….
Dalam konteks burung, ada saran dari saya: berikan pakan ketika lapar dan stop pemberian sebelum kenyang (atau kekenyangan). Tapi perlu diingat, bahwa ini adalah pola perawatan bagi mereka yang “sempat” dan bisa konsisten.
Caranya, setelah burung mandi (pada pagi hari, kalau biasa dimandikan pagi) katakanlah jam 7, berikan pakan seperti sediakala. Selepas jam 9, keluarkan wadah pakan. Ini bertujuan agar burung tidak makan melulu setelah itu. Sekitar jam 12, baru wadah pakan dimasukkan lagi. Kalau siang biasanya diberi tambahan jangkrik entah berapa ekor misalnya, ya berikan seperti sediakala. Keluarkan lagi wadah pakan sekitar jam 13. Masukkan lagi pada jam 17-an atau setengah jam sebelum burung masuk peraduan. Dan keluarkan wadah pakan bersamaan dengan Anda mengerodong burung, atau kalau yang tidak biasa kerodong, ya pokoknya keluarkan wadah pakan agar burung tidak makan di malam hari.
Pola di atas memang tidak baku, terserah Anda bagaimana mengaturnya yang jelas tujuannya adalah agar burung tidak makan melulu dan kekenyangan. Burung yang selalu kenyang, selain relatif tidak rajin bunyi, juga gampang menjadi gemuk. Padahal kalau burung kegemukan, pastilah relatif nggak rajin bunyi.
Catatan:
  1. Pola pengaturan pakan seperti ini berlaku untuk burung dalam kondisi normal (tidak sakit/ mabung; tidak dalam treatment khusus menghadapi lomba dsb) dalam perawatan sehari-hari.
  2. Pola pengaturan pakan seperti ini mutlak diterapkan kepada burung2 jenis tertentu (dalam kondisi normal untuk perawatan sehari-hari) yang kerjanya kebanyakan makan melulu seperti kenari. Jangan biarkan sangkar kenari Anda selalu ada pakan di dalamnya, karena selama ada pakan, kenari tidak pernah berhenti makan. Atau, cukup letakkan pakan kenari 1 sendok makan (atau bahkan kurang) pada pagi hari (dengan asumsi masih ada sayur/buah, atau kadang malah telor puyuh dsb). Cukupkan itu untuk makan kenari dalam sehari. Kalau sore hari sudah kosong, biarkan saja. Dan baru diberi lagi pagi hari keesokannya.
  3. Terapkan ini secara konsisten, niscaya burung Anda yang seharusnya rajin bunyi tetapi angin2an, menjadi rajin bunyi. 
 sumber:http://omkicau.com/2008/10/20/agar-terus-suka-ngicau-stop-pakan-sebelum-kenyang/

Tips penjemuran burung kicauan



Burung perlu dijemur
Sinar matahari merupakan variabel penting dan bahkan utama dalam kehidupan burung, termasuk burung kicauan yang dipelihara para penghobi burung. Keperluan sinar matahari yang utama adalah untuk:
1. Pengubahan pro vitamin D menjadi vitamin D di dalam tubuh burung.
2. Membunuh jamur dan mikroba di sangkar dan di tubuh burung.
3. Menghangatkan tubuh burung.
Di luar ketiga hal itu, masih banyak kegunaan sinar matahari tetapi yang utama adalah ketiga hal tersebut di atas.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penjemuran:
1. Jemur dari waktu sepagi mungkin, bahkan kalau bisa sebelum waktu fajar sehingga sekaligus untuk pengembunan. Pengembunan bagus dilakukan untuk burung agar mereka bisa mendapatkan kesegaran udara pagi hari, yang diasumsikan kondisi udaranya masih bersih tidak terkena polusi debu siang hari.
2. Jangan lakukan penjemuran melewati pukul 09.00 karena selepas waktu itu sinar ultarviolet bisa membuat bulu burung rusak. Selepas waktu itu, bisa dilakukan untuk penanganan atau treatment khusus burung untuk tujuan tertentu misalnya lomba, membuat tambah gacor, lebih ramping dan sebagainya.
3. Jangan menjemur dengan sangkar dikerodong, khususnya untuk daerah panas. Penjemuran dengan sangkar burung dikerodong, bisa menyebabkan burung mendapat panas yang berlebihan. Burung bisa kekurangan oksigen dan bisa mati kepanasan. Untuk daerah dingin, hal ini bisa jadi tidak menimbulkan masalah serius.
Untuk penghobi yang bekerja pagi-malam
Untuk penghobi yang harus berangkat kerja pagi hari dan pulang sore hari, bisa menempatkan burung di tempat tertentu di mana burung mendapatkan sinar matahari dan pada sekitar pukul 09.00 sinar matahri sudah tertutup atap/dedauaan. Kalau kondisi tidak memungkinkan, maka lakukan penjemuran pada pagi hari minimal sepekan sekali (waktu libur dan sebagainya).
Sebelum atau sesudah dimandikan?
Kalau Anda mengeluarkan burung sejak subuh, maka burung bisa dimandikan dalam karamba pada pagi hari antara pukul 06.00 – 07.00 dan bisa langsung dijemur karena sinar matahri belum panas sehingga tidak membuat bulu mengkerut/keriting.
Kalau Anda memandikan selepas pukul 08.00, maka sebelum dijemur perlu diangin-anginkan dulu sehingga kondisi bulu sudah teratur rapi (dirapikan si burung sendiri).
Kalau Anda langsung menjemur setelah burung dimandikan dalam kondisi sinar matahari yang sudah panas, maka sebelum bulu sempat dirapikan burung, maka bulu sudah telanjur kering. Hal ini menyebabkan bulu menjadi keriting, tidak tertata rapi.
Soal menjemur apakah sebelum atau sesudah dimandikan, jika hal itu dilakukan semua pada pagi hari, maka tidak ada perbendaannya. Tetapi kalau dengan sangat terpaksa Anda hanya bisa memandikan burung setelah burung dijemur (belum sempat memandikan pada pagi hari misalnya), maka sebelum memasukkan ke karamba atau disemprot, pastikan burung sudah diangin-anginkan dulu sehingga suhu tubuhnya sudah turun.
Bagaimana jika kesempatan untuk memandikannya hanya pada sore hari? Nggak masalah, enjoy saja. Mandikan burung, diangin-anginkan dan dijemur dengan panas matahari sore (sebaiknya selewat kam 16.00 sehingga sinar matahari sudah tidak terlalu panas.
Benarkah penjemuran bisa mengurangi kegemukan?
Bisa dikatakan iya, tetapi hubungannya tidak langsung. Dengan burung dijemur, maka dia merasa panas dan kehausan. Dalam kondisi seperti ini burung akan lebih banyak minum ketimbang makan, dan karenanya konsumsi karbohidrat berkurang sehingga tidak banyak terjadi penumpukan lemak. Atau, burung bisa mendapatkan tenaga dari pembakaran lemak tubuhnya sehingga burung bisa menjadi lebih langsing.
Apakah penjemuran bisa membakar lemak? Nah hal ini hanyalah mitos. Tidak ada cerita bahwa sinar matahari bisa menyebabkan terjadinya pembakaran lemak di dalam tubuh. Cairan yang keluar dari tubuh burung yang dijemur bukanlah hasil pembakaran lemak tetapi cairan air. Itulah mengapa burung yang banyak jemur bisa terlihat singset karena dia tidak banyak mengonsumsi karbohidrat tetapi air.
Perlu ditekankan lagi bahwa burung akan mengeluarkan banyak energi yang bisa memacu pembakaran lemak (dengan asumsi ada pembatasan pakan) sehingga burung langsing adalah ketika dia banyak dimandikan. Dengan banyak dimandikan, maka burung akan banyak melakukan gerakan-gerakan menata bulu (didis-bahasa Jawa). Pada saat yang sama, untuk menghangatkan badan, burung memerlukan energi. Jika dari sisi pakan ada pengurangan karbohidrat, maka mau tidak mau burung akan melepas lemak di tubuhnya dan dibakar sehingga berubah menjadi energi. Maka menjadi langsinglah dia.
Jenis burung dan keperluan jemur
Masing-masing jenis burung memerlukan treatment yang berbeda dalam penjemuran. Hal itu disesuaikan dengan kebiasaan burung sejenisnya di alam.
1. Untuk burung-burung jenis anis, seperti anis merah atau punglor merah, anis kembang, anis macan; kacer poci atau sekoci dan kacer hitam, sulingan atau tledekan, jenis-jenis cucak, murai batu dan sebagainya, maka keperluan mereka untuk penjemuran relatif sedikit dibandingkan jenis burung pemakan biji-bijian.  Sebab burung jenis-jenis itu di alam sana hidup di antara pepohonan yang rindang dan tidak terbiasa berjemur berlama-lama.
2. Untuk burung-burung jenis pemakan biji seperti kenari, gelatik, branjangan, perkutut, derkuku, lovebird dan beberapa  burung paruh bengkok lain, bisa dilakukan penjemuran relatif  lebih lama ketimbang burung-burung jenis anis ataupun cucak. Bahkan dalam berbagai kasus, beberapa burung yang macet bunyi bisa diterapi dengan  penambahan waktu jemur diimbangi dengan banyak mandinya. Misalnya lovebird atau kenari, memerlukan panas yang relatif banyak.
Burung-burung pemakan biji umumnya hidup di padang rumput, ladang jagung, gandum, milet dan sebagainya yang merupakan daerah terbuka dan banyak kena sinar matahari.
3. Ada beberapa pengecualian dalam hal ini, misalnya untuk burung jalak suren, kakatua, pentet atau cendet dan beberapa burung lainnya. Burung jalak suren misalnya, meski dia bukanlah pemakan  biji tetapi pada habitat aselinya dulu dia selalu berada di persawahan atau rawa-rawa yang relatif mendapat banyak sinar matahari. Meski demikian, burung jalak suren tidak memerlukan penjemuran yang lama jika dipelihara di rumahan.
Sedangkan burung kakatua dan bebera jenis nuri, meskipun mereka pemakan biji-bijian tetapi mereka lebih banyak berasal dari habitat hutan dengan memakan biji-bijian dari pepohonan yang besar dan rindang.
Sedangkan untuk burung pentet atau cendet, dia adalah burung pemakan serangga dan bahkan juga makan burung lain yang lebih kecil (predator), terutama anakan di sarang. Di Bali sana misalnya, burung pentet atau cendet adalah musuh utama para pemilik penangkaran alam anis merah, selain ular dan biawak serta beberapa jenis hewan pemangsa anakan anis merah lainnya. Cendet atau pentet terbiasa bertengger di pucuk pohon yang tinggi atau bebatuan dan sebagainya ketika mengincar mangsanya. Dengan demikian pentet bisa tahan berjam-jam di bawah sinar matahari.
Ada beberapa pengecualian untuk beberapa jenis burung lain yang tidak saya sebutkan di sini. Tetapi, sementara ini dulu ya artikel tentang penjemuran untuk burung kicauan.
sumber:http://omkicau.com/2010/03/13/tips-penjemuran-burung-kicauan/

AnisKembang/PunglorKembang 

 

Burung Anis kembang / Punglor kembang memiliki suara dan alunan lagu yang sangat baik. Merawat burung Anis Kembang sebenarnya cukup mudah, apabila kita telah mengetahui dan memahami karakter-karakter dasar dari burung tersebut.


KARAKTER DASAR BURUNG ANIS KEMBANG

  1. Sangat sensitif dan butuh waktu untuk dapat beradaptasi terhadap perubahan. Perlakuan yang kasar, perubahan ornamen pada kandang dan perubahan suasana lingkungan yang drastis, akan membuat burung Anis Kembang dapat menjadi stress.
  2. Pembosan dan selalu butuh suasana baru. Apabila berada di satu tempat dengan waktu yang relatif lama, maka burung ini menjadi malas untuk berkicau lagi. Cobalah secara berkala selalu memindahkan tempat gantangannya. Misalnya: Selama ini digantang di depan rumah, kemudian digantang di samping rumah. Ini merupakan salah satu misteri pada burung tersebut.
  3. Birahi yang cenderung mudah naik. Burung Anis Kembang sangat mudah naik birahinya, banyak penyebab yang dapat membuat naiknya birahi pada burung jenis ini. Stelan EF (Extra Fooding) yang over, penjemuran yang berlebih dan melihat burung Anis Kembang lain, dapat dengan cepat menaikkan tingkat birahinya.
  4. Sangat manja. Hampir rata-rata burung Anis Kembang tidak akan mau bunyi dan hanya loncat-loncat naik turun tangkringan apabila ia melihat orang yang sehari-hari merawatnya. Karena burung tersebut secara psikologis telah menganggap perawat atau pemiliknya sebagai pasangan. Aneh memang, tapi itulah kenyataannya. Biasanya pada waktu kontes atau lomba pada burung kelas Anis Kembang, joki yang menggantang burung dan joki lapangan adalah orang yang tidak pernah berhubungan atau terlibat dalam perawatan harian pada burung tersebut.
  5. Mudah jinak. Karena sifat manjanya yang tinggi, maka burung ini mudah jinak kepada perawat atau pemiliknya.

PEMILIHAN BAHAN BURUNG ANIS KEMBANG YANG BAIK

(CIRI-CIRI BURUNG ANIS KEMBANG YANG BAIK DARI KATURANGGAN)


Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam pemilihan bahan atau bakalan pada burung Anis Kembang.
  • Berkelamin jantan, ciri-ciri burung Anis Kembang berjenis kelamin jantan dapat dilihat dari  postur tubuh yang panjang serasi, ekor lebih panjang, tulang belakang dan supit kecil  rapat, warna bulu lebih tegas, paruh berwarna lebih gelap, warna bulu sangat tegas, mata besar melotot, bentuk kepala lebih besar dan bergerak lincah.
  • Bentuk paruh, sebaiknya pilih bentuk paruh yang berpangkal lebar, tebal, besar dan panjang. Paruh bagian bawah harus lurus. Jangan memilih bahan burung Anis Kembang yang memiliki paruh bengkok. Posisi lubang hidung pilih sedekat mungkin dengan posisi mata.
  • Postur badan, pilihlah bahan Anis Kembang yang berpostur sedang dengan panjang leher, badan dan ekor serta kaki yang serasi. Jangan memilih bahan yang berleher dan berbadan pendek.
  • Sayap mengepit rapat dan kaki mencengkram kuat, ini menandakan bahan tersebut  sehat. Warna kaki tidak berpengaruh terhadap mental burung.
  • Lincah dan bernafsu makan besar. Ini merupakan ciri-ciri bahan yang bermental baik.
  • Berdiri pada posisi kepala mendangak 45 derajat. Boleh percaya boleh tidak, apabila anda mendapatkan bahan yang seperti ini, dijamin umur 7 bulan sudah ngerol dan sudah bisa dilombakan. 

MAKANAN YANG SESUAI UNTUK BURUNG ANIS KEMBANG

  • Voer (sebaiknya pilih yang berkadar protein sedang yaitu: 12%-18%, belum tentu Voer yang berharga mahal akan cocok dengan sistem metabolisme setiap burung Anis Kembang. Voer harus selalu tersedia didalam cepuknya. Selalu ganti dengan Voer yang baru setiap dua hari sekali.
  • Buah Segar, burung ini sangat menyukai buah Pepaya, Pisang Kepok Putih, Apel, Pir, Tomat dan beberapa buah lainnya. Sebaiknya perbanyak pemberian buah Pepaya, karena buah Pepaya mengandung vitamin C yang tinggi sehingga membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Disamping itu, buah Pepaya sangat mudah dicerna dan sangat cocok dengan sistem metabolisme rata-rata burung pemakan buah.
  • EF (Extra Fooding), pakan tambahan yang sangat baik buat burung Anis Kembang yaitu: Jangkrik, Orong-orong, Kroto, Cacing, Ulat Hongkong, Ulat Bambu, Kelabang, Belalang dan lainnya. Pemberian EF harus selalu disesuaikan dengan karakter pada masing-masing burung dan juga harus mengetahui dengan pasti dampak klausal dari pemberiannya EF tersebut.

PERAWATAN DAN STELAN HARIAN BURUNG ANIS KEMBANG


Perawatan harian untuk burung Anis Kembang relatif sama dengan burung berkicau jenis lainnya, kunci keberhasilan perawatan harian yaitu rutin dan konsisten.

Berikut ini Pola Perawatan Harian dan Stelan Harian untuk burung Anis Kembang:
  1. Jam 07.00 burung diangin-anginkan di teras. Jam 07.30 burung dimandikan (karamba mandi atau semprot, tergantung pada kebiasaan masing-masing burung).
  2. Bersihkan kandang harian. Ganti atau tambahkan Voer, Air Minum dan buah segar.
  3. Berikan Jangkrik 2 ekor pada cepuk EF. Jangan pernah memberikan Jangkrik secara langsung pada burung.
  4. Penjemuran dapat dilakukan selama 1-2 jam/hari mulai pukul 08.00-11.00. Selama penjemuran, sebaiknya burung tidak melihat burung sejenis.
  5. Setelah dijemur, angin-anginkan kembali burung tersebut diteras selama 10 menit, lalu sangkar dikerodong.
  6. Siang hari sampai sore (jam 10.00-15.00) burung dapat di Master dengan suara Master atau burung-burung Master.
  7. Jam 15.30 burung diangin-anginkan kembali diteras, boleh dimandikan bila perlu.
  8. Berikan Jangkrik 1 ekor pada cepuk EF.
  9. Jam 18.00 burung kembali dikerodong dan di perdengarkan suara Master selama masa istirahat sampai pagi harinya.

PENTING
  • Kroto segar diberikan 1 sendok teh maksimal 2x seminggu. Contoh setiap hari Senin pagi dan hari Kamis pagi.
  • Pemberian Cacing diberikan 2 ekor 3x seminggu.
  • Buah Segar diberikan rutin setiap hari, dengan format: Hari Senin sampai hari Kamis berikan buah Pepaya, hari Jum'at dan hari Sabtu berikan Apel atau Pisang atau buah lainnya.
  • Berikan Multivitamin yang dicampur pada air minum seminggu sekali saja.

PENANGANAN APABILA BURUNG ANIS KEMBANG OVER BIRAHI

  • Pangkas porsi Jangkrik menjadi 1 pagi dan 1 sore
  • Lakukan pengembunan (jam 05.30-06.00)
  • Berikan Cacing 1 ekor 2x seminggu
  • Frekuensi mandi dibuat lebih sering, misalnya pagi-siang dan sore
  • Lamanya penjemuran dikurangi menjadi 30 menit/hari saja

PENANGANAN APABILA BURUNG ANIS KEMBANG KONDISINYA DROP

  • Tingkatkan porsi pemberian Jangkrik menjadi 3 pagi dan 3 sore
  • Tingkatkan porsi pemberian Kroto menjadi 3x seminggu
  • Mandi dibuat 2 hari sekali saja
  • Burung segera diisolasi, jangan melihat dan mendengar burung Anis Kembang lain dahulu
  • Lamanya penjemuran ditambah menjadi 2-3 jam/hari

PERAWATAN DAN STELAN BURUNG ANIS KEMBANG UNTUK LOMBA


Perawatan lomba sebenarnya tidak jauh berbeda dengan perawatan harian. Tujuan perawatan pada tahap ini yaitu mempersiapkan burung agar mempunyai tingkat birahi yang diinginkan dan memiliki stamina yang stabil. Kunci keberhasilan perawatan lomba yaitu mengenal baik karakter dasar masing-masing burung.

Berikut ini Pola Perawatan dan Stelan Lomba untuk burung Anis Kembang:
  1. H-3 sebelum lomba, Jangkrik bisa dinaikkan menjadi 2 ekor pagi dan 2 ekor sore.
  2. H-2 sebelum lomba, burung sebaiknya dijemur maksimal 30 menit saja.
  3. 1 Jam sebelum di gantang lomba, burung di mandikan dan berikan Jangkrik 1 ekor saja.
  4. Apabila burung akan turun lomba kembali, berikan Jangkrik 1 ekor lagi.

PENTING
  • Jangan memberikan Ulat Hongkong dalam menggenjot birahi pada burung Anis Kembang. karena dapat membuat birahi burung tersebut menjadi sangat meningkat dan menjadi tidak stabil.
  • Sebaiknya, Joki lapangan adalah orang yang tidak pernah terlibat didalam perawatan harian pada burung Anis Kembang tersebut.

PERAWATAN DAN STELAN BURUNG ANIS KEMBANG PASCA LOMBA


Perawatan pasca lomba sebenarnya berfungsi memulihkan stamina dan mengembalikan kondisi fisik burung.

Berikut ini Pola Perawatan dan Stelan pasca Lomba untuk burung Anis Kembang:
  1. Porsi EF dikembalikan ke Stelan Harian.
  2. Berikan Multivitamin pada air minum pada H+1 setelah Lomba.
  3. Sampai H+3 setelah Lomba, penjemuran maksimal 30 menit saja.

PERAWATAN DAN STELAN BURUNG ANIS KEMBANG MABUNG


Mabung (Moulting) atau rontok bulu merupakan siklus alamiah pada keluarga burung. Perawatan burung pada masa mabung adalah menjadi hal yang sangat penting, karena apabila perawatan yang salah pada masa ini akan membuat burung menjadi rusak. Pada masa mabung ini, metabolisme tubuh burung meningkat hampir 40% dari kondisi normal. Oleh karena itu, burung butuh asupan nutrisi yang berkualitas baik dengan porsi lebih besar dari kondisi normal. Hindari mempertemukan burung dengan burung sejenis, karena akan membuat proses mabung menjadi terganggu. Dampak dari ini adalah ketidak seimbangan hormon pada tubuh burung. Proses mabung juga berhubungan dengan hormon reproduksi.

Berikut ini Pola Perawatan masa mabung:
  1. Tempatkan burung di tempat yang sepi, jauh dari lalu lintas manusia. Sebaiknya burung lebih banyak dalam kondisi dikerodong.
  2. Mandi cukup 1x seminggu saja dan jemur maksimal 30 menit/hari.
  3. Pemberian porsi EF diberikan lebih banyak karena sangat diperlukan  untuk pembentukan sel-sel baru dan untuk pertumbuhan bulu baru. Misalnya: Stelan Jangkrik dibuat 4 ekor pagi dan 4 ekor sore, Kroto 1 sendok makan setiap pagi dan Cacing 2 ekor 3x seminggu
  4. Berikan Multivitamin yang berkualitas yang dicampur di air minum 2x seminggu.
  5. Perbanyak pemberian buah pepaya, karena buah pepaya sangat mudah dicerna sehingga melancarkan proses metabolisme tubuh burung. Disamping itu buah Pepaya banyak mengandung banyak vitamin C yang akan membantu meningkatkan daya tahan tubuh burung.
  6. Lakukan pemasteran. Masa mabung membuat burung lebih banyak pada kondisi diam dan mendengar. Inilah saat yang tepat untuk mengisi variasi suara sesuai dengan yang kita inginkan. Lakukan pemasteran dengan tepat, sesuaikan karakter dan tipe suara burung dengan suara burung master.

 

SUARA MASTER YANG BAIK UNTUK BURUNG ANIS KEMBANG


Irama lagu yang dimiliki burung memegang peranan yang sangat penting di dalampenilaian lomba burung berkicau. Karena kembali kepada filosofi burung berkicau, daya tarik utama dari burung berkicau adalah kemampuan berkicaunya (irama lagu).

Memilih suara-suara master untuk burung andalan kita janganlah terfokus hanya memilih suara-suara master yang kedengarannya unik dan bagus.

Sangat banyak metode dan cara-cara yang dapat dilakukan di dalam prosespemasteran burung berkicau. Dan juga banyak sekali berkembang mitos-mitos yang keliru dalam prakteknya dilapangan. Salah satu mitos aneh yang berkembang, yaitu burung yang akan di master harus melihat burung masternya, agar burung yang di master dapat menirukan gaya bunyi dan cara membuka mulut burung master tersebut. Mitos lainnya yaitu proses pemasteran burung berkicau harus menunggu burung dalam keadaan ganti bulu atau mabung.

Sebenarnya; Pemasteran dapat kita lakukan tidak harus menunggu burung berkicau dalam keadaan mabung atau berganti bulu. Burung berkicau dalam keadaan normal, bahkan dalam keadaan top form pun juga dapat dilakukan pemasteran. Ada Mitos yang mengatakan pemasteran burung harus menunggu masa burung mabung.

Alasannya karena; Pada saat mabung, burung berkicau cenderung untuk banyak diam dan sangat jarang sekali berkicau. Burung yang banyak diam pada masa mabung tersebut, cenderung untuk lebih banyak menggunakan waktunya untuk menyimak dan mengolah suara-suara yang ada disekelilingnya. Apabila suara yang didengarnya sesuai dengan tipikal karakter suaranya, maka akan direkam dan ditirukan.